Pramuka MTsN 10 Banyuwangi mengikuti Kemah Moderasi Beragama II (Morama II), yang digelar di Bumi Perkemahan Joengmara Campuhan Songgon, (11-13/10). Kontingen MTsN 10 Banyuwangi mengirimkan dua regu putra dan putri, didampingi lima pembina.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi ini bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan sikap moderasi beragama di kalangan generasi muda. Sejumlah 1.600 peserta, termasuk pembina prasiaga, Pramuka siaga, penggalang dan penegak madrasah, IPARI, APRI, dan KKRA, turut serta dalam kegiatan ini.
Kepala MTsN 10 Banyuwangi, Sugeng Maryono, turut hadir bersama kontingen kepala madrasah se-Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan dukungan langsung kepada para peserta.
"Keikutsertaan MTsN 10 Banyuwangi dalam Morama II ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para siswa dalam mempraktikkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan," ujar Kepala MTsN 10 Banyuwangi. (rik)
Minggu, 13 Oktober 2024
Pramuka MTsN 10 Banyuwangi Ikuti Kemah Moderasi Beragama II
Rabu, 09 Oktober 2024
MTsN 10 Banyuwangi Sabet Juara Festival Alas Purwo Extravaganza
Siswi MTsN 10 Banyuwangi harumkan nama madrasah. Mereka menyabet juara 2 dalam lomba tari bertajuk Festival Alas Purwo Extravaganza, 8-9 Oktober lalu.
Mereka adalah Arum Ayuki (8F), Salsabila Oktavyani (9H), Zazqirana Usmanova (9D), Anysha Nur Laili (7E), dan Salsabilla Dhifa Fitria (7F). Lomba tari kreasi Banyuwangi ini, diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan dipanitiai oleh Padepokan Alang-alang Kumitir.
Tak hanya itu, dua siswi MTsN 10 Banyuwangi juga berhasil meraih prestasi individu. Ikke Lady Rima Sagita berhasil menyabet juara harapan 1 pada lomba Jejer Gandrung kategori SMP/MTs/SMA/SMK/MA/Umum-Perorangan. Sementara Arum Ayuki berhasil meraih juara harapan 3 pada lomba yang sama. Seluruh siswi berbakat ini merupakan anggota ekstra tari MTsN 10 Banyuwangi.
Prestasi gemilang ini tentu menjadi kebanggaan bagi MTsN 10 Banyuwangi. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa siswi madrasah juga memiliki potensi besar dalam melestarikan dan mengembangkan seni tari tradisional. (rik)
Minggu, 06 Oktober 2024
MTsN 10 Banyuwangi Resmi Tutup LDKM, Lahirkan Pengurus OSIM Baru
MTsN 10 Banyuwangi laksanakan Upacara Penutupan Latihan Dasar Kepemimpinan Madrasah (LDKM) Jumat, (6/10). Kegiatan yang telah berlangsung selama tiga hari dua malam di Pascamp Park (Paspan Camping Outbound) ini diikuti oleh seluruh pengurus OSIM baru, OSIM lama dan pembina. Dengan berakhirnya LDKM, secara resmi kepengurusan OSIM berganti dengan wajah baru.
Waka Kesiswaan, Niammullah, bersama Pembina OSIM, Yuni Kurniawati, secara simbolis menyerahkan id card dan jas OSIM kepada ketua dan wakil ketua OSIM terpilih. Muhammad Erwin Julianto dari kelas 8B dan Ikke Lady Rima Sagita dari kelas 7H resmi menjabat sebagai pemimpin baru OSIM MTsN 10 Banyuwangi.
Harapan besar tentu tercurah kepada pengurus OSIM baru agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa perubahan positif bagi madrasah.
“Saya harap kalian sebagai pengurus OSIM harus menjadi pemimpin yang baik, dan tidak mudah menyerah. Apapun yang terjadi, kalian harus tetap maju ke depan,” ujar Waka Kesiswaan. (vik/zar)
Sabtu, 05 Oktober 2024
LDKM Asah Jiwa Kepemimpinan OSIM MTsN 10 Banyuwangi
MTsN 10 Banyuwangi menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Madrasah (LDKM) pengurus OSIM masa bakti 2024/2025. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai Jumat (4/10) ini diikuti oleh 40 pengurus baru, 10 senior, dan guru pendamping.
Bertempat di Pascamp Park (Paspan Camping Outbound) kegiatan ini bertujuan untuk membekali para calon pemimpin dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dengan antusiasme tinggi, mereka mengaku siap mengikuti rangkaian kegiatan.
Kepala MTsN 10 Banyuwangi, Sugeng Maryono, dalam sambutannya menekankan pentingnya sikap pantang menyerah. "Sebagai pengurus OSIM, kalian harus menjadi anak yang talenta dan tidak gampang menyerah," tegasnya. (vik/zar)
Jumat, 04 Oktober 2024
MTsN 10 Banyuwangi Bentuk Generasi Muda Religius dan Berkarakter
MTsN 10 Banyuwangi konsisten dalam membudayakan shalat berjamaah di kalangan siswanya. Tidak hanya shalat Duha, Dzuhur, dan Ashar, namun juga shalat Jumat.
Seperti hari ini, Jumat (4/10) siswa, guru dan karyawan melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid MTsN 10 Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya madrasah dalam membentuk karakter siswa yang religius dan berakhlak mulia.
Hamdawi, koordinator keagamaan MTsN 10 Banyuwangi, menjelaskan bahwa kebiasaan shalat berjamaah ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan pada diri siswa. "Selain itu, shalat berjamaah juga mengajarkan siswa tentang kedisiplinan, kebersamaan, dan pentingnya beribadah secara berjamaah," ungkapnya.
Kepala MTsN 10 Banyuwangi, Sugeng Maryono turut mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap kebiasaan shalat berjamaah dapat terus terjaga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan siswa. "Kami ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan berpegang teguh pada ajaran agama," ujarnya. (rik)
Kamis, 03 Oktober 2024
DWP UP MTsN 10 Banyuwangi, Ikuti Istighosah Deklarasikan Pesantren Ramah Anak
Dalam upaya mewujudkan lingkungan pesantren yang aman dan nyaman bagi anak, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UP MTsN 10 Banyuwangi secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan istighosah online dan deklarasi pesantren ramah anak. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam dengan DWP Kementerian Agama RI.
Ketua DWP UP MTsN 10 Banyuwangi, Ny. Hanik Setyowati Sugeng Maryono, menyambut antusias kegiatan ini. Menurutnya, deklarasi pesantren ramah anak merupakan langkah penting dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak yang belajar di lingkungan pesantren.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Dengan adanya deklarasi ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari segala bentuk kekerasan terhadap anak,” ungkap Ny. Hanik. (rik)