Berdasarkan Surat Keputusan Kepala MTs Negeri 10 Banyuwangi Nomor 187 Tahun 2022 Tentang Penentuan Calon Perserta Didik Baru Yang Diterima melalui Jalur Undangan Tahap I (Satu) Tahun pelajaran 2022/2023
Surat Keputusan tersebut dapat di unduh pada gambar dibawah
Berikut daftar nama calon peserta didik baru yang di terima
Pelatihan ini diikuti Sebanyak 25 peserta perwakilan kelas tujuh dan delapan. Dengan mengangkat tema “Jurnalis Songsong Kehebatan MTs Negeri 10 Banyuwangi,” diharapkan mampu meningkatkan skill menulis dibidang jurnalis siswa madrasah adiwiyata ini.
Materi pelatihan disampaiakan oleh narasumber yang ahli di bidangnya. Di hari pertama dengan materi teknis wawancara oleh Syaifuddin Mahmud yang merupakan pimpinan redaksi Radar Banyuwangi. Materi kedua menulis berita oleh Agus Baihaqi, kepala kantor biro Radar Genteng.
Sementara hari kedua, semua peserta pelatihan diajak berkunjung langsung ke gedung Grha Pena Banyuwangi. Di sana peserta diberikan materi fotografi jurnalistik dengan pemateri Gerda Sukarno. Tak hanya mendapatkan materi, peserta juga diajak berkeliling di Grha Pena. Mendapatkan materi langsung dari para ahlinya, tentu menjadi pengalaman luar biasa bagi para peserta.
Kepala MTs Negeri 10 Banyuwangi, Sugeng Maryono mengungkapkan bahwa ilmu jurnalistik sangatlah penting di zaman saat ini. Beliau berharap dengan adanya pelatihan ini akan memunculkan pelajar yang memiliki kemampuan di dalam mengelola media massa secara handal.
MTs N 10 Banyuwangi mengirim empat atlit terbaiknya untuk mengikuti pertandingan ini. Kisin Anggesy, Trianda Nur Arfianti, Khiran Putri Maharani dan Kharismah Citra Lestari. Keempat atlit ini, masing-masing berhasil membawa medali emas untuk mengharumkan nama MTs N 10 Banyuwangi.
Kisin Anggesi berhasil merai juara 1 aduan paralon putri, juara 3 kualifikasi paralon putri, juara 1 aduan barebow putri, juara 3 kualifikasi barebow putri dan juara 1 kualifikasi tradisional putri. Sementara Trianda Nur Arfianti, Juara 1 kualifikasi barebow putri, juara 2 aduan standar bow putri, juara 1 beregu tradisional putri, juara 3 kualifikasi tradisional putri dan juara 3 aduan tradisional putri. Sedangkan Khiran Putri Maharani juara 1 beregu tradisional putri, juara 2 kualifikasi barebow putri dan juara 3 mix team barebow. Selanjutnya Kharismah Citra Lestari juara 1 beregu tradisional putri, juara 2 aduan barebow putri dan juara 2 mix team barebow.
Selama tiga hari berturut-turut keempat atlit mengikuti pertandingan dengan semangat dan antusias. Kerja keras mereka selama berlatih, rasanya terbalaskan dengan banyaknya medali yang berhasil mereka dapatkan.
Redaktur : Erika Yuriana, S.Pd
Tak hanya SD/MI saja, namun siswa siswi MTs N 10 Banyuwangi juga ikut terlibat dalam acara jalan sehat. Sebanyak tujuh ratus peserta memadati halaman Madrasah Adiwiyata ini. Start dimulai dari halaman MTs N 10 Banyuwangi, ke arah timur melewati Desa Pengatigan, kemudian dilanjutkan ke Desa Gurit, lalu ke arah barat dan finish kembali ke halaman MTs N 10 Banyuwangi
Tepat pukul 08.00 seluruh peserta jalan sehat berkumpul di halaman, menunggu pengundian kupon, yang diselingi dengan berbagai penampilan siswa MTs N 10 Banyuwangi. Mulai dari membaca puisi, pidato, tari kreasi, hingga pencak silat ditampilkan dalam acara ini, mereka semua adalah para siswa MTs N 10 Banyuwangi yang baru meraih juara tingkat kabupaten. Tak hanya itu, atraksi Srikandi LKBB yang pernah menyabet juara satu sekabupaten Banyuwangi juga turut ditampilkan. Sorak sorai para penonton pun menggema di MTs N 10 Banyuwangi.
Menurut Ir. Isnain selaku ketua panitia, jalan sehat ini dilaksanakan untuk mengajak para siswa hidup sehat, dengan rajin berolahraga seperti jalan kaki. Selain itu, agar masyarakat juga lebih mengenal MTs N 10 Banyuwangi.
Sebanyak 300 hadiah berhasil dibawa pulang oleh peserta jalan sehat. Sementara hadiah utama sepeda gunung dimenangkan oleh Zulfa Rizki Febriani siswa MTs N 10 Banyuwangi dan Anum Najwatul Ilmia dari MI Islamiyah Pengatigan. Mereka berdua mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan sepada baru. Sementara Anum, siswa kelas enam MI tersebut, merasa senang bisa mengikuti jalan sehat yang diadakan oleh MTs N 10 Banyuwangi.
Redaktur : Erika Yuriana, S.Pd
Siswa MTs Negeri 10 Banyuwangi, berhasil menyabet juara pertama Musabaqoh Hifdzil Quran (MHQ) juz 30, dalam lomba Olimpiade Sains, Seni dan Agama (OSSAMA) yang digelar oleh Madrasah Aliyah Al Amiriyyah Blok Agung, Minggu (20/3).
Tak hanya itu, MTs N 10 Banyuwangi juga meraih juara harapan satu lomba kaligrafi, dalam rangka harlah madrasah, di bawah naungan yayasan Pondok Pesantren Darussalam tersebut. Sebanyak 550 peserta se-Kabupaten Banyuwangi mengikuti lomba OSSAMA ini.
Aim Syah, mengaku sangat bahagia saat dinobatkan sebagai juara satu lomba MHQ juz 30. Sebelum lomba dilaksanakan dia mengaku, mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti lomba ini. Sementara Almira Putri Agustin, juga merasa senang berhasil mendapatkan juara harapan satu dalam lomba kaligrafi.
Penghargaan ini jelas mengharumkan nama MTs N 10 Banyuwangi, sebagai MTs yang memiliki progam unggulan Tahfidz di madrasahnya. Hal ini membuktikan keseriusan MTs N 10 Banyuwangi dalam mencetak penghafal Al-Quran.
Memantapkan diri sebagai Madrasah Riset Sesuai Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 6757 Tahun 2020 Tentang Penetapan Madrasah Penyelenggaran Riset , MTs N 10 Banyuwangi menggelar workshop bertema, Workshop Metodologi Penelitian Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tema Penguatan Budaya Riset Madrasah (10-14/9). Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Bapak Drs. H. Selamet, M.H.I. Turut hadir pula Drs. H. Abdurrachman, M. Pd selaku pengawas MTs N 10 Banyuwangi.
Workshop yang diadakan di Aula Cipta Rahman, MTs N 10 Banyuwangi ini, mendatangkan langsung pemateri dari Nizamia Learning Center yaitu Dr. M. Musfiqon, M.Pd dan Riski Janata. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, acara ini berjalan dengan lancar. Para peserta workshop sangat antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir.
Harapan dari Kepala MTs N 10 Banyuwangi, H. Sugeng Maryono, S.Pd., M.M, ilmu yang diberikan oleh pemateri bisa segera dipraktikkan kepada siswa-siswi MTs N 10 Banyuwangi. Sehingga budaya riset segera terbentuk di madrasah. (_rka)
